“Hidupku, hidupmu, hidup kita semua sangat
singkat, secepatnya bermanfaat, lalu minggat menuju akhirat, semoga
kelak mendapat limpahan nikmat, di sisi Tuhan sang Pemilik Jagat”
Bahkan saat awal kami para pengurus kran sedekah menginjakkan kaki
dimadura (tempat yayasan yang dinaungi KranSedekah), kami nggak percaya
dengan kenyataan yang ada. Salah satu saja contohnya, SPP yang di
bayarkan kesekolah Hanya Rp. 60.000 untuk SATU TAHUN. Coba liat ditahun
2012 yang mau habis, SPP Rp 5000/bulan bisa untuk membiayai apa??? Aku
tercengang saat mendengarkan, mungkin anda pun terperangah saat
menyaksikan. Bukan soal sok-sok an kita mengabarkan, hanya sekedar
berbagi untuk saling mengingatkan. “Hei manusia kota, yang
katanya kalian paling susah, hei makhluk Tuhan di metropolitan , yang
katanya hidup nya jauh dari kecukupan, hei para pemuda yang selalu
mencari alasan untuk bilang hidupnya selalu dihimpit kesulitan,
bagaimana pendapatmu mengenai hal ini, bagaimana menurutmu saat kau
menyaksikan biaya pendidikan yang sangat minim? Bagaimana? Bagaimana?
Apakah cukup parah, separah keadaan yang mereka rasakan, apakah
fasilitas pendidikan yang kita dapatkan masih terlampau kurang? Andalah
yang telah merasakan. Bagi mereka, para pelajar muda di pedalaman
pamekasan, minimnya fasilitas bukan berarti membuat mereka menjadi
malas”.
Kawan inilah realitanya, kawan, inilah kenyataannya, kau tidak
percaya??? mari kita saksikan bersama-sama, mari kita melakukan
kunjungan bersama-sama. Jujur dari sini kami
merasa, sungguh tak ada ketangguhan mental yang kami punyai, seperti
tangguhnya mental mereka, para muridnya, para dewan gurunya, para
fungsionaris sekolahnya. Mereka memiliki keberanian yang luar biasa,
ketangguhan diri yang tiada tara, sedangkan saya, anda, kita semua?
Menjadi pemuda yang tidak ada apa-apanya dibanding mereka. Kalau bisa
diibaratkan, mereka sangat berani menjadi seperti kita, tapi apakah kita
berani seperti mereka??? kawan ini hanyalah sekelumit informasi saja.
Seperti apa komentar anda, bukan hak kami untuk mengomentari balik
argumentasi anda. Anda support hal ini kami berterimakasih, anda
mengkritisi program ini, kami menerima sepenuh hati, bahkan kalaupun ada
yang menghujat program ini, kami sangat termotivasi untuk sharing
komunikasi, guna memperbaiki dan mencari relavansi solusi.
Kami belum mampu menciptakan kesejahteraan yang hakiki, kami belum
memiliki kekuatan untuk menumbuh kembangkan kebahagiaan sejati, tapi
lewat kran sedekah ini, usaha perbaikan mulai kita canangkan,
kemanfaatan bersama mulai kita tangguhkan, kemaslahatan sesame mulai
kami tanamkan. Bagi kami, sekecil apapun hal yang kita usahakan dengan
ikhlas tanpa memelihara kepentingan, insya allah tidak akan memberikan
hasil yang sia-sia dan percuma. Semua pasti ada nilainya, semua pasti
ada kebaikannya, semua pasti ada manfaat yang bisa dipetik hikmahnya.
Program ini memang baru berjalan sekitar 4 bulan, tapi support positif
dari semua kalangan membuat kita kuat untuk istiqomah mengibarkan
kemanfaatan.
Orang jawa pernah memiliki pepatah, “orep iku mung
mampir ngombe”, Hidup adalah ibarat mampir minum, tak ada waktu lagi
untuk tidur, gak ada kesempatan lagi untuk berkelahi tidak akur, tidak
ada waktu mencandai dunia, tidak ada keluangan masa untuk mempermainkan
dunia, batas waktu sangat tipis, dimensi waktu sangat terbatas, maka
dari itu, kami memiliki tekad, “Hidupmu singkat, secepatnya bermanfaat,
lalu minggat menuju akhirat, semoga kelak mendapat limpahan nikmat, di
sisi Tuhan sang Pemilik Jagat”.
Sekedar berbagi informasi, bagi siapa saja yang bermaksud dengan
ikhlas dan berorientasi kepada "nilai manfaat", silahkan bergabung
dengan kami di kransedekah, apapun bentuk bantuan yang anda berikan,
apapun wujud pengabdian yang anda telurkan, apapun fasa kontribusi yang
anda usahakan, pasti memberikan manfaat dan kemaslahatan yang sangat
berharga, khususnya bagi mereka yang diluar jangkauan. Jangan biarkan
diri kita menunggu mampu untuk berbagi sesuatu, karena tidak ada
definisi pasti tentang kata mampu, sudahlah, jangan menanti kaya untuk
bisa memberi kepada sesama, karena tidak ada referensi yang memuat
tentang batasan kekayaan, sudahlah, jangan mengharap kekuasaan sesaat
untuk sekedar berbuat, karena hakikat kekuasaan juga semu. Intinya,
jalani saja, beri saja, kasih saja, yang penting itu baik, yang penting
itu halal, yang penting itu maslahat, yang penting bernilai manfaat,
langsung saja sikat dan eksekusi.
Manusia tidak bisa menjanjikan balasan apa-apa, hanya Tuhan lah yang
kelak akan melirik wujud keikhlasan yang anda berikan. Mungkin latar
belakang inilah yang membuat kami menyatu, melebur, hanyut dan larut
dalam kesesuaian visi, "Bermanfaat sebanyak-banyaknya, bermuammalah seluas-luasnya, dan mengabdikan diri sebaik-baiknya,",
Selamat berakhir pekan, semoga bermanfaat
MLNG, 08-12-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar