Selasa, 28 Agustus 2012

NOSTALGIA C-25 (SUWUN MAS-MAS, MBAK-MBAK)

UNTUK ANGKATANKU C-25 YANG ULANG TAHUN, UNTUK SENIORKU YANG MAU MENGAJARKAN.......

"Besok pagi silahkan dikkordinasikan, membawa air minum 80 mol, jangan sampai ada yang telat (80 mol??? Aaah apa lagi itu, untuk sekedar bawa air saja, kami harus menghitung, minuman kemasan pun gak ada yang mencantumkan satuan mol di labelnya, ribet amat seh,  pikirku waktu itu), bawa tas yang kalian buat dari kresek dan bertali sumbu kompor (ini lagi, zaman gini masih pakai sumbu kompor, gak sekalian aja pakai rantai kapal maaas), bawa peralatan solat, makan pagi. Cowok pakai celana jeans gelap sepatu gelap, yang cewek jika gk pakai kerudung rambutnya dikuncir pakai pita. Sebagai identitas, cowok cewek cari pita warna hijau tosca dan taruh lengan sebelah kiri, buat keplek berbentuk benzen dengan ukuran, besar tulisan, jarak tulisan yang sudah ditentukan, jangan sampai ada yg telat. Belum lagi hal yang paling buat aku mangkel, COWOK RAMBUT SAMA SATU ANGKATAN (Slonthooooong), kelompok sudah dibagi, silahkan dilihat sendiri. Besok pagi semua harus komplit dan sudah jadi, kami dulu juga sama dan kami bisa menyelesaikan, (GUAAAAPLEEEK maaas, cetusku meski dalam hati )".

Jumat, 17 Agustus 2012

JARENE SEH WES MERDEKA, LHA ENDI WUJUDE?????



"Bagi Bangsa Indonesia, kemerdekaan adalah berkah dan anugerah yang sangat spesial nan sakral, karena kita mendapatkannya tidak melalui pemberian, bukan lewat bingkisan yang dihadiahkan”. Kemerdekaan yang kita dapatkan adalah hasil perjuangan. Kita merebut dengan keseriusan para pahlawan dan semangat full para pejuang. Kita bangga menyatakannya kepada dunia, bahwa kita mampu memproklamasikan kebebasan bernegara, dan semangat perjuangan dipacu oleh keyakinan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa termasuk Indonesia. Judul diatas adalah pertanyaan mendasar dari masyarakat tataran bawah termasuk saya, yang tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan dengan suara lantang tentang kondisi kekinian martabat bangsanya. Perntanyaan dan pernyataan tersebut mungkin muncul karena mayoritas masyarakat belum merasakan kenyamanan "dirumah" sendiri.

Jarene seh wes merdeka, lha endii wujude??? Kemana kebebasan kemerdekaan yang dilahirkan oleh seluruh bangsa Indonesia terdahulu dengan keringat, dengan luka, dengan darah dan kematian??? Kemana, dimana kebebasan itu disembunyikan???. Sudah cukup payahkah Bangsa ini menjaga harkat martabat Merah putih yang dideklarasikan diatas air mata sejarah 3,5 abad lamanya???, Mungkinkah kemerdekaan itu dikubur didalam tanah peradaban, ataukah kemerdekaan disembunyikan dibalik semak belukar fatamorgana kegalauan zaman??? Mereka pergi, menghilang entah kemana, Kemerdekaan sudah tidak kerasan dengan kondisi Negeri, Sudah tidak kuat lagi melihat ibu pertiwi meringkih, karena “penyakit komplikasi korupsi dan penyimpangan Nasional” yang semakin parah menggerogoti ketahanan sosial dan sekujur tubuh kebudayaan. Jarene seh wes merdeka, lha endii wujude??? Korupsi disana—sini, suap kolusi nepotisme seakan menjadi bancaan massal yang harus dipertahankan dan dinikmati bersama-sama. Negara kita kembali terjajah, belum merdeka. Terjajah ideologisnya, belum merdeka cara berpikirnya, terjajah kedelainya, belum merdeka kebutuhan pokok hidupnya, terjajah harkatnya, belum merdeka martabat bangsanya, Terjajah Sumber daya Tambangnya, belum merdeka para pekerja tambang yang ada didaerah, terjajah dan diperkosa energi alamnya, belum merdeka asri alami alamnya.

Selasa, 07 Agustus 2012

TENTANG SEBUAH KEMESRAAN (PART-1)

Apalah arti memberi bagi kita semua?, apalah arti mengasihi bagi insan manusia? apalah arti berbagi yang harus kita jalani????, Toh pada hakikatnya tidak ada satu aktifitaspun yang kita lakukan dengan rasa ikhlas terhadap substansi dari tindakan itu sendiri. Ibadahpun, manusia masih berharap imbalan pahala, berkah serta iming-iming surga. Salah??? Oooh tidak sama sekali, Justru karena Tuhan Maha Mengetahui sifat dasar manusia, maka Tuhan pun dengan segala kemurahan-Nya menyediakan efek moral sebagai motivasi manusia untuk melakukan kebaikannya, yaa itu hanya efek moral. Tapi, tak usah lah kita terlalu matematis memikirkan tentang pahala, berkah dan surga, biarlah itu menjadi kalkulasi Tuhan semata, Karena Ia Sangat Adil Mengkalkulasi tingkah manusia. Yang terpenting bagi kita saat ini adalah berlomba-lomba dan berkejar-kejaran mendapat Kalkulasi dan Noominasi terbanyak dan terbaik dari –Nya. Oke!



Akhir bulan juli 2012, ada semacam diskusi kecil di jejaring sosial facebook (group Kimia ITS angkatan 2007). Maklum lah keberadaan kami sudah mulai menyebar, kami jalani hidup yang berbeda, tidak lagi berada pada satu daerah yang sama, itu sebabnya hanya sekedar tulisan yang mampu mewakili kehadiran kami, meski lewat dunia maya tanpa eksistensi. Yaa sudahlah, yang terpenting tali persaudaraan dan ikatan silaturahmi tetap erat terjaga dan tak terpisah. Kembali ke topik bahasan, Karena sudah memasuki bulan Ramadhan, maka diskusi itu mengarah pada pembicaraan tentang buka bereng sambil bereoni bersama. Ada juga yang mengusulkan kumpul-kumpul setelah hari raya sambil halal bihalal bermaafan. Semua ditampung dan diomongkan menjadi obrolan yang agak serius namun santai. Setelah cukup panjang diskusi ini berlarut dan mengalir didunia fana, akhirnya dipilihlah opsi keduanya, buka bersama serta halal bihalal. Tanpa banyak bicara, yang kami usahakan adalah tindakan nyata. Tak perlu membuat struktur kepanitiaan serba ribet, yaa sekedar kesadaran sudah mampu mewakili job disk masing-masing. Tak ada syarat, Satu, dua kali instruksi saja sudah cukup untuk mengkombinasikan pendapat. Bagi kami, bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan dengan segudang hikmah, tak mau kami lalui begitu saja dengan amalan yang sia-sia. Kami pun menyepakati untuk “menjaring keberkahan Ramadhan” lewat berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang beruntung. Dan,,, panti asuhan yatim piatu menjadi jujukan paling mudah.

Jumat, 03 Agustus 2012

PESAN YANG TAK SEMPAT TERBALAS




Ayah,,, Bunda,,,

...

Engku temui aku bukan dengan ragamu,

Hanya sebatas cerita tentang kepribadianmu

Ayah,,, Bunda,,,

Engkau bimbing daku bukan lagi dengan tanganmu,

Hanya sebatas cinta yang mengiringi langkahku


Ayah,,, Bunda,,,

...

Saat langit mulai senja, Ingin aku berbagi cerita

Tapi apa daya, hari-hariku hanya berteman sepi tanpa kata-kata

Ayah,,, Bunda,,,

Lembut tanganmu, sedetikpun belum pernah aku rasa

Belaian itu hanya datang lewat mimpi yang berujung fatamorgana,

Thanks...