Minggu, 16 Maret 2014

BANGSAKU: BANGSA YANG SUKA NGGUYA-NGGUYU

Bangsaku bangsa yang riang nan lucu
Media menghibur,
Tontonan lawak semakin kocak,
Aktifitas humor makin glamor,
Pagi, siang , bahkan malam hari acara makin menjadi-jadi
Geli, Gila, Galau lawakan itu membuat mata terpukau

Bangsaku bangsa yang sangat ceria
Tergambar dari derap tawa Masyarakatnya yang tak sudah-sudah

Dimana langkah kau ayunkan, disana akan kau temukan kemeriahan
Rela tak beranjak demi aktifitas terbahak-bahak,
Tak bakal pindah walau sejengkal dari deru kaki yang terpingkal-pingkal

Bangsa ini adalah bangsa yang latah terhadap kekaguman
Bangsa pesakitan yang tak menderita oleh kesengsaraan
Maka asupan yang harus diberikan adalah yang ber-aroma cengengesan
Dan Ber-multivitamin Cekikikan,
Terapinya adalah dengan berjoget gila-gilaan,
Makin tak beraturan joget yang diperagakan
Makin berpeluang kau mendapat predikat pemenang
Aneh memang, tapi itulah kenyataan

Acara lucu yang paling laku
Acara syarat makna makin tak berdaya
Acara penuh hikmah makin minim jam tayangnya
Siapa yang paling banyak menghadirkan tawa
Maka dia lah yang paling tinggi ratingnya
Kalau perlu, guyonan dan lucu-lucuan menjadi acara utama bagi semua media

“Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang”
Barangkali Motto itulah yang membuat banyak orang mulai berlomba-lomba
Mencari kreatifitas diri, berimprovisasi, berimajinasi memamerkan “Potensi”
Tak ada risih meski harus mengorbankan kehormatan diri
Demi satu tujuan, ada yang ngelirik dan akhirnya didaftarkan masuk Tipi
Tipi, tipi, dan masuk tipi mungkin itu adalah puncak cita-cita tertinggi untuk saat ini

Tapiiiii…….

Ahhh sudahlah……..

Aaahhh Biarlah……..
Bangsaku telah menemukan kenikmatan yang baru
Kepuasan bertahan didepan komedi saru
Bangsa ini sudah mulai lupa dan pura-pura tidak tahu
Bahwa mereka juga memiliki “Keasyikan” lokal yang lebih seru


Semarang, 26 Desember 2013

Thanks...