Minggu, 25 Desember 2011

Yang Pasti, Bakat Bukan Penentu…

Yaa, bakat bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan kita. Bakat hanyalah salah satu kelebihan yang diberikan Tuhan kepada kita untuk terus dilatih dan dikembangkan, agar kita bisa memiliki kualitas diri yang bisa diunggulkan. Sering kali kita berfikir dan bertanya, apakah benar bakat kita ada yang terpendam???, lantas bagaimana dengan kita yang menganggap bahwa kita tidak punya bakat???, Apakah kita bisa berhasil???, Yang pasti, pertanyaan seperti itu kurang tepat disampaikan, kenapa? Karena setiap manusia dikaruniai dan diberi kelebihan dan kekurangan masing-masing, orang yang mampu memanfaatkan kelebihanya itulah orang yang bisa menemukan bakatnya. Dialah yang tekun dan sabar menggali potensi serta kelebihan-kelebihan yang dianugerahkan Tuhan.
Sering kita mendengar kalimat-kalimat yang menganggap bakat menjadi harga mati pencapaian keberhasilan seseorang. “Dia berhasil di bidang kesenian, karena memang dia bakat di dunia seni”, “Si Z bisnisnya sukses karena dia punya jiwa dan bakat bisnis yang baik”, “Hwaduh, saya gak bisa nulis berita, karena saya gak punya bakat nulis”, “maaf, saya gak bisa jadi pembicara pada seminar yang anda adakan, karena saya gak bakat ngomong didepan forum resmi seperti itu”.

Rabu, 21 Desember 2011

MOBILITAS SANG IKAN



Disuatu kesempatan, seperti biasanya aku dan kawan-kawan duduk santai bersama disebuah tempat pemberi inspirasi, ya tempat itulah warung kopi. Ngobrol rileks, menikmati jajanan ringan nan hangat sambil meletakkan kejenuhan-kejenuhan selama satu hari akibat rutinitas tiada batas. Aktifitas yang biasa kujalani, entah itu kuliah, praktikum, laporan atau bahkan organisasi. Aktifitas-aktifitas seperti itulah yang telah menciptakan kebosanan-kebosanan yang tak bisa dihindari. Maka dari itu, rasanya perlu ada refreshing yang murah, sederhana dan gak buat kantong kering, refreshing ala warung kopi lah sebagai salah satu solusi konstruktif yang bisa aku nikmati, hehehe.

Minggu, 18 Desember 2011

Kimia Dasar Wujud Zat

Meski ketiga keadaan materi ( gas, padat, cair ) telah kita ketahui namun akan bermanfat untuk mermuskan dengan jelas karakteristik untuk mambedakannya. Perbedaan wujud zat ditimbulkan oleh faktor jarak antara partikel terkecil zat tersebut.
Suatu gas tak mempunyai bentuk,gas mengambil bentuk dari wadahnya.Gas tak mempunyai volume tertentu, melainkan dapat dimapatkan maupun dimuaikan menurut purubahan ukuran wadah.Volume wadahnya adalah volume gas tersebut. Suatu cairan tak mempunyai bentuk yang khas.Cairan mengambil bentuk dari wadahnya ketika cairan itu mengatur permukaannya di bawah pengaruh gaya berat, tetapi cairan mempunyai volume yang khas, meskipun cairan tak mutlak termapatkan, namun pemapatan cairan dapat diabaikan bahkan dibawah tekanan tinggi sekalipun. Suatu zat padat mempunyai bentuk tertentu dan volume tertentu. Dengan kata lain Perbedaan wujud zat ditimbulkan oleh faktor jarak antara partikel terkecil zat tersebut. Jika saling berjauhan maka zat berwujud gas, jika partikel sangat dekat maka akan berwujud padat, dan diantara wujud gas dan padat terdapat wujud cair.
Suatu zat murni dapat berada dalam salah satu dari ketiga keadaan, bergantung pada temperaturnya,hanya karena temperatur biasa di sekitar kita,maka Air ( H2O ),selalu kita anggap cair dan Amonia ( NH3 ),adalah Gas.Pada temperatur yang agak rendah Air menjadi Es ( padat ) dan Amonia akan mencair. Pada temperatur yang yang cukup rendah Zat apa saja akan berbentuk padat.

ANALISIS TERMAL GRAVIMETRI FILM GELATIN KOMERSIAL – KITOSAN

Nama : Hamzah Guna Wijaya
NRP : 1407 100 023
Pembimbing I : Drs. Eko Santoso, M.Si
Pembimbing II : Lukman Atmaja, Ph.D



Abstrak
Analisa termal gravimetri pada paduan Gelatin Komersial (GK)-kitosan (CH) dapat dilakukan dengan menggunakan Thermo-Gravimetric Analysis (TGA). Kitosan didapat dari kulit udang dengan melalui proses deproteinasi, demineralisasi, serta deasetilasi. Kitosan yang didapat memiliki derajat deasetilasi (DD) sebesar 63%. Paduan Film komposit GK-CH yang ditambahkan gliserol dan sorbitol sebagai plasticizer dipelajari dalam penelitian ini. Paduan dibuat dengan komposisi GK 4%-CH 1,5%, GK 4%-CH 3%, GK 4%-CH 4%. Masing-masing komposit dianalisa dengan FTIR untuk mengetahui gugus-gugus yang ada dalam senyawa paduan tersebut. Pada analisa TGA, diketahui bahwa gelatin komersial memiliki degradasi termal paling tinggi yaitu sebesar 294,330C dan pada kitosan memiliki degradasi termal sebesar 2420C. Perpaduan antara kitosan dengan gelatin memberikan informasi penurunan degradasi termal dari kitosan maupun gelain komersial. Dari data TGA menunjukkan bahwa suhu degradasi maksimum paduan GK 4%-CH 1,5% sebesar 235,13 0C, GK 4%-CH 3% sebesar 235,66 0C, dan GK 4%-CH 4% memiliki suhu degradasi 235,770C. data TGA juga memberikan informasi pengurangan massa sampel masing-masing 25,01%, 16,45% dan 21,08%.

Kata kunci: Deproteinasi; demineralisasi; deasetilasi; TGA;
FTIR; Plasticizer

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
JAWA TIMUR
INDONESIA

Degradasi Polimer

Degradasi polimer merupakan proses yang ditandai dengan pecahnya tulang punggung rantai utama atau ikatan-ikatan gugus samping. Degradasi meliputi seluruh pengerusakan sifat-sifat polimer yang berguna secara komersial seperti pengurangan atau penambahan massa molekul relatif (Rabek,1980).
Polimer dapat didegradasi dengan menempatkanya dalam suatu tempat yang dapat dikenai suhu tinggi (degradasi termal), oksigen dan ozon, sinar ultraviolet, air, radiasi, dan senyawa kimia (Hakwins, 1984). Radikal primer dan sekunder selanjutnya akan terpolimerisasi sehingga akan menjadi monomer-monomer. Degradasi dengan reaksi pemotongan rantai dapat mengalami satu dari tiga macam kemungkinan mekanisme yaitu:
a. degradasi secara acak, dimana rantai yang dirusak terletak pada sisi yang tidak tertentu.
b. depolimerisasi, dimana unit monomer dilepaskan pada sebuah rantai aktif yang terakhir.
c. degradasi rantai yang lemah, dimana rantai rusak pada ikatan yang energinya rendah.
Pada penambahan termal degradasi dapat diinisiasi dengan iradiasi fotokimia, atau dengan cara mekanik

Sabtu, 17 Desember 2011

Humor-humoran

Cowok Idaman Para Cewek
Cewek : Mas kerja dimana?
Cowok : Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali…
Cewek : (WAW…Konglomerat pasti!)… Mas tinggal dimana?
Cowok : Pondok Indah Bukit Golf…
Cewek : (WAW kereenn…Rumah Orang-orang “The Haves”) Pasti gede rumahnya yah…?
… Cowok : Ngga ah…Biasa aja koq…cuma 3000 m2…
Cewek : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah…?
Cowok : Sedikit koq…Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW. Mazda…
Cewek : (Wah cowok idaman gue nihh!!) Mas uda punya istri…?
Cowok : Hmm…Sampai saat ini belum tuh…hehe…
Cewek : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya…) Mas merokok??

Sepuluh Fakta Konyol

1. Kertas terbuat dari kayu, belajar membutuhkan bnyk kertas (baca: buku). Jadi, dengan tidak belajar berarti kita telah mendukung gerakan Go Green!
2. Menjadi perokok pasif lebih berbahaya dari perokok aktif, oleh karena itu marilah kita aktif merokok !
3. Makan sayur bikin kurus? Coba kalian bandingkan kuda nil yang vegetarian dan macan yang karnivora. Mana yg lebih kurus?
4. Makan makanan kotor bikin diare? Tapi saya belum pernah dengar ada lalat yang mencret.

Sifat Bahan HCl, CH3COOH, Sorbitol, Gliserol

Asam Klorida
Asam Klorida berwarna jernih, berbau dan memiliki densitas 1,096 g/cm³. HCl bersifat korosif terhadap membran mukosa, esophagus, dan membran perut. HCl akan memberikan warna kuning pada besi atau senyawa organik lain (windholtz 1983). Asam klorida merupakan senyawa anorganik dengan bau tajam dan tak berwarna. Asam klorida sangat larut dalam pelarut air dengan membentuk larutan asam kuat. Titik lelehnya -0,41oC, titik didih 110 °C (383 K) pada larutan 20,2% dan 48 °C (321 K) pada larutan 48% (Mulyono, 2006).

Asam Asetat (CH3COOH)
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, Mempunyai rumus empiris C2H4O2. Mempunyai densitas 1,049 gr/ml dan titik didih 1180 dengan Ka = 1,8 x 10-5 Asam asetat sangat korosif terhadap jaringan yang dapat menuyebabkan muntah, pusing, pingsan dan lain-lain.

INSTRUMEN TGA

Thermo- Gravimetric Analysis (TGA)
Analisis termal dalam pengertian luas adalah pengukuran sifat kimia fisika bahan sebagai fungsi suhu. Penetapan dengan metode ini dapat memberikan informasi pada kesempurnaan kristal, polimorfisma, titik lebur, sublimasi, transisi kaca, dedrasi, penguapan, pirolisis, interaksi padat-padat dan kemurnian. Data semacam ini berguna untuk karakterisasi senyawa yang memandang kesesuaian, stabilitas, kemasan dan pengawasan kualitas. Pengukuran dalam analisis termal meliputi suhu transisi, termogravimetri dan analisis cemaran. Teknik-teknik yang mencakup dalam metode analisis termal antar lain, Thermal Mechanical Analysis (TMA), Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan Thermal Gravimetric Analysis (TGA). Data yang di peroleh dari masing-masing teknik tersebut digunakan untuk memplot secara kontiyu dalam bentuk kurva yang dapat disetarakan dengan suatu spektrum yang dikenal dengan sebagai termogram (Martianingsih, 2010).

INSTRUMEN FTIR

FTIR.....
Instrumen yang digunakan untuk mengukur resapan radiasi infra merah pada berbagai panjang gelombang disebut spektrofometer infra merah (Fessenden F, 1997). Bila sinar infra merah dilewatkan melalui cuplikan senyawa organik, maka sejumlah frekuensi diserap sedangkan frekuensi yang lain diteruskan atau ditransmisikan tanpa diserap. Molekul-molekul alkana hanya menyerap sinar infra merah pada frekuensi tertentu jika di dalam molekul ada transisi tenaga yaitu sebesar (Delta E = hv). Transisi yang terjadi di dalam serapan infra merah berkaitan dengan perubahan-perubahan vibrasi di dalam molekul. Itulah sebabnya spektroskopi infra merah merupakan spektroskopi vibrasi. Ikatan-ikatan yang berbeda (C-C, C=C, C=-C, C-O, C=O, O-H, N-H, dsb) mempunyai frekuensi vibrasi yang berbeda dan kita dapat mendeteksi adanya ikatan-ikatan tersebut dalam molekul organik dengan mengidentifikasi frekuensi-frekuensi karakteristiknya sebagai pita serapan dalam spektrum infra merah (Sastrohamidjojo, 1991).

Thanks...