Minggu, 18 Mei 2014

"Kita" Tanpa Sastra

Kenapa juga beribu puisi yang tearangkai dari kreatifitas sastrawan, 
Hancur dan terkalahkan oleh banyolan

Mengapa juga indahnya bait,
Tersungkur oleh sederhananya goyang itik,

Kenapa juga gegap drama teater,
Terkubur oleh gempita sinetron puter

Mengapa yaa cerdasnya ludrukan, ketoprakan, harus digilas oleh mabok goyang oplosan,

Cukup dengan kata "Pertinyi inyi", jadi terkenal,

Hanya dengan "bang jali", sudah menjadi sauri tauladan tertinggi

Sastrawan sejati rasanya cukup sulit terkenal,
Karena bagi media sama sekali tidak menjual

Pesona berita bukan lagi tentang esensi, tetapi cukup menarik membahas sensasi

Thanks...