
Dahulu kita sangat suka berbagi, apapun yang kita punya kita bagikan, kita ada jajanan ringan kita bagikan, kita punya rezeki juga kita bagikan, kita punya cerita maka cerita itulah yang kita bagikan, bahkan jika cuma kesedihan dan luka yang kita punya maka itu yang bisa kita bagikan. Tidak ada rasa iri hati, sesulit apapun kondisi psikologis dan mental yang kita alami saat itu, kita semua nedo nerimo. Jika saudara kita ingin membagi cerita, maka senantiasa kita menjadi pendengar yang baik, meski ceritanya sangat membosankan. Kalau teman kita ingin berbagi curhatan, seakan kita menjadi konsultan yang berwibawa, yang mampu memberikan masukan-masukan yang cukup manis, meski kita sendiri belum pernah melakukannya. Itulah keindahannya, itulah kemesraannya, dan itulah kenangannya. Tak mampu aku menuliskan satu persatu cerita yang pernah kita lalui, karena terlampau banyak yang akan ditulis dan terlampau rumit untuk digoreskan dalam sebuah tulisan, karena hanya mampu dikenang.
Tak semua cerita bisa ditulis, ada banyak cerita yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Yang jelas aku cukup menikmati masa-masa itu. Aku cukup mengatakan itulah sebuah ’’kemesraan”. Kata bang Iwan Fals: -Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu, kemesraan ini, ingin ku kenang selalu, hatiku damai jiwaku tentram disampingmu, hatiku damai jiwaku tentram bersamamu-.Kalau misalnya aku disuruh mengingat-ingat masa dahulu, jujur aku cukup cemburu dengan kebersamaan itu. Kebersamaan yang sesekali diwarnai oleh perbedaan-perbedaan pendapat. Kebersamaan yang terkadang dipisahkan oleh egoisme masing-masing pribadi. Aku sangat cemburu, bagaimana tidak, saat itu kita selalu bisa tertawa, bercanda, bercerita, kumpul bersama-sama meski dalam lingkungan yang cukup imut dan kondisi yang sangat semrawut. Seakan-akan tidak ada beban yang membuat kita merasa takut.
Satu kalimat untuk menggambarkan kebersamaan itu, semua yang kita lakukan berdasarkan konsep se-iya, se-kata. Makan pun bersama, bahkan tak makan pun tak apa-apa.Sampai saat ini aku masih heran, apa yang menyatukan frekuensi kita??? Apa yang membuat kita bisa tertawa lepas dalam kondisi yang tidak bebas???, apa yang membuat kita bertahan dalam kondisi yang cukup melelahkan??? Apa yang membuat kita betah, padahal kita menjalani rutinitas seperti itu-itu saja. Aku cemburu, aku tidak bisa menikmati hal yang sama dalam lingkupku saat ini. Menurutku kita sedang merasakan hal yang sama, meski dengan ekspresi yang berbeda, kita ingin sesekali ada waktu luang yang bisa menghadirkan keseluruhan keluarga 2007. Minimal untuk bernostalgia, saling bercerita, dan kembali tertawa. Tidak mudah memang, untuk menyatukan seluruh keluarga, mengingat setiap orang memiliki aktifitas yang berbeda. Aku iri pada kemesraan waktu itu, kau tunjukkan gelak tawa dan aku menyimpulkan bahwa kalian bahagia, meski kau hadirkan luka, tapi bagiku hanya sebuah dinamika, kau uraikan cerita dan aku membungkusnya dalam sebuah kisah. Aku sungguh sangat iri, kapan kita bisa bertemu. Aku cukup senang pernah bertemu dengan kalian.
Bagiku, itulah jodoh, jodoh tidak sesempit hanya bertemunya pasangan hidup kita, kita ditemukan ditempat yang sama itu jodoh, kita dilahirkan dari rahim ibu kita, maka ibu yang melahirkan kita adalah jodoh kita, kita bersahabat dalam kondisi dan pertemuan yang sama maka itu juga sebuah jodoh. Aku sadar jika aku bukanlah teman bijak kamu, tapi kalian adalah teman terbaikku, aku sadar aku bukan kawan yang ramah, tapi kalianlah yang mengajarkan kepadaku tentang arti keramahan itu, aku tahu mungkin aku salah satu orang yang egois, tapi kalianlah yang mengingatkan tentang arti ketenangan berbagi, aaah, aku tak bisa lagi memuji-muji kalian, karena sudah terlampau banyak kalian mengajariku makna kehidupan,lantas aku tak lagi mampu menuliskan kebaikan2 kalian, biar kusimpan dan selalu ku doakan, agar kalian selalu diberi kemudahan. Terimakasih kawan, terimakasih sahabat, engkaulah orang terdekat setelah keluargaku.
Mungkin saat itu Tuhan sudah membentangkan “jalan lurus” yang cukup lebar untuk kita lalui bersama. Sudah cukup lama kita berjalan, belajar, dan menapaki lika-liku kehidupan secara serempak. Tak terasa bertahun-tahun jalan tersebut kita lalui, sedangkan diujung jalan kita menemui banyak persimpangan, sudah tidak ada jalan lurus yang bisa kita lalui bersama, yang tampak adalah jalan bercabang. Dari situlah kita mulai mencari jodoh kita masing-masing, memilih cabang jalan yang ingin kita lalui, kita mencoba melaju mandiri, berjalan sendiri-sendiri, sesuai keinginan hati. Persimpangan itulah yang biasa kita sebut perpisahan. Setiap dari kita menentukan jodoh kita masing-masing. Jodoh dalam bekerja, jodoh dalam kuliah, jodoh untuk berkeluarga dsb. Kita sudah berjalan berpencar-pencar, kita telah jauh meninggalkan jalan lurus masa bersama.
Ternyata jalan lurus yang ada dibelakang kita telah menjadi sebuah kenangan. Ibarat puzzle, lamanya kita bersama itu hanya mencari potongan-potongan puzzle untuk kita satukan dan kita gabungkan menjadi lembaran cerita, hanya cerita tak lebih dari itu, tapi makna dari cerita yang kita rangkai cukup indah untuk dikenang.
“Maukah kita kembali ke persimpangan jalan itu, persimpangan sebelum kita berpencar, minimal untuk mengobati rasa rinduku padamu, atau rasa kangenmu kepada teman-teman terbaikmu, sebentar saja, singkat saja, untuk waktu yang tak lama”.
Meski kita berada ditempat berbeda, tapi kita tetap berada dibawah langit yang sama, meski jasad kita tak lagi bersama, tapi hati kita tetap bersanding mesra. Aku yakin dimana saja kita berada kita tetap berdoa untuk kesuksesan bersama. Sampai jumpa kawan, sampai bertemu di kesempatan yang akan kita datangkan.Waktu terasa semakin berlaluTinggalkan cerita tentang kitaAkan tiada lagi kini tawamuTuk hapuskan semua sepi dihatiAda cerita tentang aku dan diaDan kita bersama saat dulu kalaAda cerita tentang masa yang indahSaat kita berduka saat kita tertawaTeringat disaat kita tertawa bersamaCeritakan semua tentang kita.............................................. (Semua tentang kita-PETER PAN)
gambar dari (http://www.simplyinvesting.com/storage/Good_Bye.jpg?__SQUARESPACE_CACHEVERSION=1297016349892)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar