Rabu, 20 Juli 2011

ANTARA IKLAN LA LIGHT, DAN KETIDAKSIAPAN MENTAL


Tidak dipungkiri suatu saat kehidupan kita berada pada titik yang paling sulit yang tidak pernah kita harapkan. Keadaan yang membuat kita seakan - akan hampir putus asa dan tak punya daya apa-apa untuk membuat sebuah karya. Banyak faktor yang punya andil untuk mengirimkan situasi berat seperti itu. Mungkin saja akibat ketidakharmonisan hubungan antara pikiran sebagai parameter logika VS hati sebagai parameter perasaan, pikiran pingin A tapi hati pingin B,atau beban target yang harus kita capai, serta kesalahan-kesalahan yang telah kita produksi sendiri, dan masih banyak faktor yang lain lagi. Tetapi sejauh yang saya simpulkan, faktor utama yang menyebabkan keadaan tersebut adalah “ketidaksiapan mental” dalam menghadapi kenyataan yang ada. Kenapa ketidaksiapan mental??? Karena mental dibentuk untuk ditempa dan dikuatkan dalam menghadapi situasi yang terjadi. Apapun hasilnya, bagaimanapun situasi dan keadaannya, kalau mental kita sudah siap, kita akan menerima dan menikmati keadaan itu dengan enjoy. Kita sering terjebak oleh target yang sangat abstrak, sehingga saat target yang kita inginkan hampir kita dapatkan, kita sangat antusias untuk lebih semangat mengejarnya. Tetapi, dilain sisi ada sesuatu yang lebih menjanjikan untuk didapatkan, seakan-akan target awal tadi sudah tidak lagi menarik untuk dikejar. Sehingga orientasi awal kita berubah seiring perubahan mood, perasaan, logika, dan psikologi yang mengelilingi kita. Hal seperti itu akan selalu terjadi jika kita tidak memiliki target reaksi yang jelas. Sehingga target awal tidak didapat, target lain tidak didapat dan kita kehilangan satu persatu apa yang kita harapkan. Itulah diawal tadi yang aku istilahkan dengan “ketidaksiapan mental”.
Aku senang melihat iklan rokok LA LIGHT, yang menggambarkan segerombolan kambing yang melihat ada rumput lebih hijau dan terlihat lebih segar untuk dimakan, sehingga gerombolan kambing pergi keladang tersebut, tapi ternyata rumput itu palsu dan dijaga oleh singa dengan wajah penuh kelaparan. Sedangkan satu kambing masih enjoy menikmati rumpu yang ada diladangnya sendiri, sehingga dia terhindar dari bahaya singa yang mengintai. Kata si kambing yang tak tergiur kepalsuan rumput tetangga “Rumput gue lebih asyik dari tetangga”. Pelajaran yang sangat menarik untuk direnungkan. Kadangkala fatamorgana kehidupan terlihat begitu indah untuk didatangi, tapi pada kenyataannya tidak memberikan hasil apapun yang menggembirakan buat kita. sudah menjadi sifat keturunan manusia kalo kita suka membanding-bandingkan entah dalam konteks bahasan apapun itu. Memang sulit menyiapkan mental dengan tangguh, apalagi untuk tetap memegang prinsip awal yang kita buat, tapi kemungkinan untuk berubah menjadi lebih baik masih terbuka lebar, tentu saja jika kita mau mengambil ilmu dari situasi yang pernah kita hadapai. Kalo kita focus dan sedikit lebih bersabar maka tidak ada yang tidak mungkin untuk kita dapatkan, karena pada hakikatnya sekecil apapun suatu hal jika dikerjakan dan diperjuangkan secara sungguh-sungguh, tidak akan memberikan hasil yang sia-sia”. Namung semanten mawon.
……………..Semoga bermanfaat, Sukses selalu buat kita semua……………..

3 komentar:

  1. mantab gann....... mencoba berbagi gan http://riyanpunyakabar.blogspot.com/2011/07/whats-wrong-with-my-name.html#more

    BalasHapus
  2. ikut nimbrung tentang kambing bro, http://www.blog.posmetrobatam.com/kambing-bandot-vs-singa-edan-sebuah-cerminan

    BalasHapus

Thanks...