Apalah arti memberi bagi kita semua?, apalah arti mengasihi bagi insan manusia? apalah arti berbagi yang harus kita jalani????, Toh pada hakikatnya tidak ada satu aktifitaspun yang kita lakukan dengan rasa ikhlas terhadap substansi dari tindakan itu sendiri. Ibadahpun, manusia masih berharap imbalan pahala, berkah serta iming-iming surga. Salah??? Oooh tidak sama sekali, Justru karena Tuhan Maha Mengetahui sifat dasar manusia, maka Tuhan pun dengan segala kemurahan-Nya menyediakan efek moral sebagai motivasi manusia untuk melakukan kebaikannya, yaa itu hanya efek moral. Tapi, tak usah lah kita terlalu matematis memikirkan tentang pahala, berkah dan surga, biarlah itu menjadi kalkulasi Tuhan semata, Karena Ia Sangat Adil Mengkalkulasi tingkah manusia. Yang terpenting bagi kita saat ini adalah berlomba-lomba dan berkejar-kejaran mendapat Kalkulasi dan Noominasi terbanyak dan terbaik dari –Nya. Oke!
Akhir bulan juli 2012, ada semacam diskusi kecil di jejaring sosial facebook (group Kimia ITS angkatan 2007). Maklum lah keberadaan kami sudah mulai menyebar, kami jalani hidup yang berbeda, tidak lagi berada pada satu daerah yang sama, itu sebabnya hanya sekedar tulisan yang mampu mewakili kehadiran kami, meski lewat dunia maya tanpa eksistensi. Yaa sudahlah, yang terpenting tali persaudaraan dan ikatan silaturahmi tetap erat terjaga dan tak terpisah. Kembali ke topik bahasan, Karena sudah memasuki bulan Ramadhan, maka diskusi itu mengarah pada pembicaraan tentang buka bereng sambil bereoni bersama. Ada juga yang mengusulkan kumpul-kumpul setelah hari raya sambil halal bihalal bermaafan. Semua ditampung dan diomongkan menjadi obrolan yang agak serius namun santai. Setelah cukup panjang diskusi ini berlarut dan mengalir didunia fana, akhirnya dipilihlah opsi keduanya, buka bersama serta halal bihalal. Tanpa banyak bicara, yang kami usahakan adalah tindakan nyata. Tak perlu membuat struktur kepanitiaan serba ribet, yaa sekedar kesadaran sudah mampu mewakili job disk masing-masing. Tak ada syarat, Satu, dua kali instruksi saja sudah cukup untuk mengkombinasikan pendapat. Bagi kami, bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan dengan segudang hikmah, tak mau kami lalui begitu saja dengan amalan yang sia-sia. Kami pun menyepakati untuk “menjaring keberkahan Ramadhan” lewat berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang beruntung. Dan,,, panti asuhan yatim piatu menjadi jujukan paling mudah.
“Pesantren yatim piatu Al-bisri”, itulah nama pantinya. Dua lokasi yang saling berhadapan. Satu bangunan masih dalam tahap konstruksi, sedangkan bangunan yang lainya tegak mengiringi. Beberapa perwakilan dari kami bertamu dan bertemu pengurus panti, guna membicarakan keinginan yang sudah kami sepakati. Keinginan untuk berbagi, meski hanya sekedar buka puasa di bulan suci. Tanggal 5 adalah waktu yang dinilai sesuai untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tanpa banyak berkata-kata, setelah kami berpamitan, langsung kita sebar berita, melalui facebook, BBM Group, Sms dan media sosial lainnya. Bak gayung bersambut, tanggapan positif hadir dari berbagai pihak. Cukup banyak kawan-kawan yang mensupport acara ini dan terbukti mereka berada dalam satu kesamaan frekuensi. Meski kami hanya memiliki waktu satu minggu untuk mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan, toh sangat mudah mengkoordinasi “keikhlasan mereka”, entah karena kita pernah menjalani hidup yang sama, ataukah kerinduan yang “membabi buta”, hehehe.
Sesekali kita berkonsolidasi, mematangkan desain acara yang akan kita lalui. Setelah konsolidasi itu selesai dirampungkan, serangkaian acara sudah siap di-share-kan, sekedar memberikan kabar untuk para kawan yang dipisahkan tembok “kejauhan”. Berbagai masukan, pendapat dan komunikasi konstruktif lainya hadir menyemarakkan dan menyempurnakan susunan acara. Satu team serius mengkalkulasi dana, Team lain fokus menyebarkan berita, serta team lainya berbondong-bondong mempersiapkan semua kebutuhan yang diperlukan. Syukur Alhamdulillah, berita ini tidak hanya menyebar dilingkungan angkatan saja, bahkan informasi ini mulai menyeruak kepada saudara Kimia lainnya dan orang-orang yang tidak bisa disebutkan namanya. Mereka ingin berbagi, bersedekah dan menikmati kebahagiaan bersama-sama.
Bagi kita semua, kebahagiaan hidup tidak semata-mata dirasakan dari apa yang telah kita dapat, tetapi bisa dinikmati dari seberapa besar yang telah kita beri. Sangat indah menyaksikan kesungguhan hati teman-teman untuk sebuah komitmen yang mulia, sungguh aku bangga memiliki saudara-saudara seperti kalian, yang mau bersabar dan teliti meniti titik demi titik kebaikan, dan mampu mengarungi jengkal demi jengkal kebahagian yang termarginal. Setelah semua proses telah terlewati, saat semua donasi selesai dikalkulasi, Hanya menghitung hari, gumpalan kerinduan siap “dihancurkan”. Luberan kebahagiaan siap “dimuncratkan”. Tanggal 5 Agustus akan menjadi saksi tentang sebuah kemesraan.
------(Bersambung, “Hari-H, Hari penuh Cinta")------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar