
http://www.macfamous.com/wp-content/uploads/2009/12/Peluang-Usaha-Ahasu-Gnaulep.jpg
Kalau kita berbicara masalah “hasil”, pemahaman kita akan digiring pada satu kesatuan sistem yang berjalan (Sistem yang dimaksud disini adalah sistem kehidupan). Sebelum mengacu pada “hasil” sistem, kita pasti melewati jalan berliku yang dinamai dengan “proses”. Toh proses juga butuh yang namanya “permulaan”. Jadi kita tidak bisa berbicara banyak tentang “hasil” tanpa mengkaji terlebih dahulu tentang “proses” dan “permulaan”. Sederhananya, Kalau pingin hasil yang baik maka berproseslah yang baik, kalau pingin hasil yang buruk banyak cara memperlakukan kehidupan ini dengan perilaku yang buruk pula. Intinya adalah, apapun hasil akhir suatu pekerjaan tergantung pada pola pikir dan tindakan yang kita ambil.
Kita tahu bahwa hidup adalah melakukan perjalanan untuk mencapai “tujuan” yang kita harapkan. Tetapi pada kenyataanya, tujuan-tujuan yang kita harapkan semakin hari semakin sulit kita capai. Kita berhenti berjalan, berhenti berusaha, dan berhenti berkarya tatkala kita sudah lelah dan merasa jenuh dengan apa yang kita kerjakan. Padahal kejenuhan itu hadir karena memang kita telah mengundangnya untuk hadir.
Ada banyak sekali orang disekeliing kita bahkan diri kita sendiri hanya menunggu momentum yang tepat untuk memulai suatu pekerjaan, entah itu belajar, berkarya, atau pencapaian target-target baru dsb. Banyak diantara kita takut dan tidak mau memulai sesuatu, karena menginginkan adanya jaminan yang jelas untuk sesuatu yang akan dikerjakan. Mengharapkan jaminan kesuksesan, jaminan kebahagiaan, jaminan bahwa apapun tindakan yang mereka kerjakan akan memberikan hasil seperti yang mereka bayangkan. FAKTANYA??? Tidak ada jaminan sama sekali.
Bill Clinton (Presiden AS 1992-2000) pernah mengatakan sesuatu yang luar biasa
“Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan”.
Mau tidak mau kita harus memulai mengerjakan sesuatu dan menjalani proses tanpa banyak protes. Tidak hanya butuh kemauan untuk melakukan sesuatu tetapi juga butuh keberanian. Kita tidak akan pernah tau lekak lekuk jalanan tanpa melakukan perjalanan tersebut.
Ketika awalan itu sudah berhasil dilalui, kita masih saja menemui haling rintang penghias perjalanan. Banyak problem-problem yang harus kita hadapi bukan malah kita takuti. Dari situlah kita akan belajar banyak dan banyak belajar dari pengetahuan-pengetahuan dan ilmu kehidupan yang telah kita temui di “jalan”. Setelah melewati proses yang kita lalui dengan susah payah, kita akan diantarkan pada suatu “hasil” dari proses tersebut. Jika hasil yang kita dapat positif berarti kita telah menemukan jalan yang sesuai minimal untuk pencapaian tersebut, dan kalaupun pencapaian “hasil” tersebut negatif, dalam artian tidak sesuai dengan yang kita inginkan, itupun bukan akhir dari segalanya, setidaknya dengan kita berani memulai sesuatu dan menghadapi problem-problem apapun didepan kita, kita bisa belajar lebih detail lagi agar kedepanya kita bisa melalui dengan lebih baik lagi. Tidak ada hasil yang sia-sia untuk pekerjaan yang kita lakukan dengan tulus. Itulah sebabnya artikel ini aku beri judul “Hasil Negatif masih Lebih Baik, daripada tak Satu pun yang Positif”. Daripada tak satupun positif maksudnya kita tidak mau dan tidak berani memulai suatu hal sehingga kita tidak pernah mendapatkan hasil apapun.
Karena tidak ada hasil yang bisa dipastikan, maka dari itu satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah “bersahabat dengan ketidakpastian” seperti yang diungkapkan oleh Rheinald Khasali.
Terakhir, mengutip perkataan Thomas Alfa Edison yang luar biasa, kurang lebih
“Banyak orang gagal dalam hidup karena mereka menyerah pada saat mereka hampir berhasil”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar