Sabtu, 15 Januari 2011

HANYA UNTUK SEBUAH PERJALANAN SILAM…

Sudah sekian lama aku melaju dalam deru yang tertuntun waktu. Cerita, kenangan, canda, serta lara adalah fragmen-fragmen yang terekam menjadi satu, dalam dimensi otak fikiranku. Cerita indah kadang membuatku tertawa sendiri bagai orang tak berbudi, kenangan pahit nan lara tak jarang muncul dibenak, yang membuatku merenung bagai orang tak bernyali. Tapi tak bisa dibohongi itulah yang membuat hiasan kanvas kehidupan menjadi semakin berwarna. Tapi kadangkala ada beberapa warna yang malah membuat coretan diatas kanvas itu terlihat kurang indah, ingin rasanya menghapus warna itu, tapi sang waktu yang angkuh tak mau lagi kembali pada dimensi yang lampau, ingin ku tutup warna itu tapi belum ada yang mampu menutup secara menyeluruh. Disuatu waktu tak jarang, kenangan pahit lebih cepat muncul menjadi fragmen-fragmen yang sering mengganggu keserasian fikiran dan aktifitas, yang telah berusaha berjalan seirama.
Tulisan ini juga tercetus, akibat munculnya fragmen yang seharusnya tidak ingin aku identifikasi kembali. Kalaupun aku bisa menerobos masuk dalam dimensi yang berbeda aku akan mencoba masuk kedalam jiwa dan fikiranku sendiri, dan ingin ku arungi sel saraf otak ini, maksud dan tujuanku juga simpel, yaitu mengambil fragmen yang berkisah tentang kenangan buruk, kesalahan yang ku lakukan pada seseorang yang seakan kesalahan tersebut sulit termaafkan, kebodohan-kebodohan yang kadang aku sesali bila teringat kembali memori itu, atau minimal aku bisa memangkas episode tentang suatu langkah yang pernah aku lalui.
Tapi itu tidak bisa terjadi dan tidak mungkin terjadi...
Kalau aku berfikir terus seperti itu, mungkin tidak akan menyelesaikan problem sandungan tentang “pencintraan historical” yang kembali muncul. Aku harus fokus pada solusi bukan fokus pada masalah.
“Memotivasi diri” yaaa,,, mungkin itulah solusi sebenarnya yang ada dalam diriku sendiri, sulit memang tapi mungkin. Motivasi itu sebagai bagian kecil menurunkan fikiran yang telah mengalami kebosanan dengan kata lain motivasi akan menjadi “solvent (zat pelarut)” untuk menurunkan “titik jenuh” alam pikiran.
Aku terkadang sadar, kalau waktu yang terus berjalan tidak akan pernah mau menunggu langkah ku yang terkesan melamban, semakin aku nyaman pada zona lampau semakin jauh aku ditinggal oleh langkah detik waktu yang begitu congkak.
Saat ini aku mencoba membungkus dengan rapi kenangan-kenangan yang selama ini berceceran, sehingga sering kenangan itu tampak dan terlihat yang menurutku ia mengganggu langkah perjalananku. Setelah bungkusan itu udah rapi aku akan berjalan dengan belajar dari kecerobohanku selama ini, agar tidak lagi berada pada aktifitas yang kurang sesuai untuk aku lakukan. Terutama lagi, ketika aktifitas itu melibatkan pihak kedua, ketiga dsb, aku tak boleh sembrono dalam menjalin relasi serta komunikasi dalam menjalankan suatu hal, yang nantinya akan membuat pihak kedua, ketiga,dsb, menjadi kecewa terhadap ku.
“hari kemarin adalah kenangan hari ini adalah kenyataan dan hari esok adalah impian”. bermimpilah untuk menjalankan aktifitas terbaik yang bisa kita lakukan pada masa yang akan datang, dan buatlah kenyataan terbaik dari mimpi itu pada hari ini, serta lukiskan kenangan yang indah dari kenyataan-kenyataan terbaik yang telah kita lalui, agar menjadi satu kesatuan yang terus dapat memotivasi kita dalam mengarungi indahnya kehidupan yang seharusnya bisa kita rasakan.
Semoga bermanfaat…………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks...