Selasa, 18 Januari 2011

SAAT 8 x 3 = 23


gambar diunggah dari "http://images.santob.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SWRbgAoKCHYAAF5z6ZM1/anak-bertopi.gif?et=XJaO1VXg5Q5M4DeMYidePg&nmid=0"
Suatu hari aku pernah membaca judul sebuah buku, yang menggelitik pikiranku untuk membacanya, tidak semua tapi satu sub bab dari buku itu. Sub bab yang terus membuatku penasaran maksud judul dari sub bab itu. 8 x 3 = 23, selama aku membaca aku terkesan makna substansial yang ada pada buku itu, buku yang juga di baca oleh presiden RI bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang turut andil dalam mengomentari buku tersebut. Sebagai seorang yang masih belajar menulis ingin kembali aku tuliskan cerita tersebut yang semoga membawa inspirasi pada kita untuk berfikir bijak dalam merespon sesuatu.

Alkisah diceritakan…….. Pada suatu sekolah ada seorang guru yang selalu sabar mendidik anak-anak didiknya. Di salah satu kelas ada seorang anak yang pintar (sebut saja anak A) yang menjadi anak kesayangan guru tersebut, tapi juga ada anak yang kurang pandai (sebut saja anak B). Suatu saat terjadi obrolan ringan dan anak B mengajukan pertanyaan pada anak A,

Anak B : Wahai A, berapakah 8x3

Anak A: tentu saja 24

Anak B: kamu salah yang benar 23

Anak A: ya gak bisa, dimana mana 8x3 = 24 ( seakan terus meyakinkan sebuah kebenaran)

Anak B: gak bisa yang benar 23 ( Jawaban si B tak mau kalah)

Sampai akhirnya perdebatan terus berlanjut, dan akhirnya si A ngomong pada si B

Anak A: sudahlah kita tidak usah memperdebatkan masalah ini

Anak B: tidak mau,,,

Pada akhirnya B memberi tantangan

Anak B: Bagaimana kalau kita tanyakan pada pak guru, kalau kamu benar akan ku gorok leherku sendiri, tapi kalau kamu salah maka kamu copot topi merahmu yang selalu kamu pakai (seakan dia ngomong, tanpa dipikir terlebih dahulu)

Anak A: Tidak usalah saudaraku kau membuat hal yang akan mencelakakan dirimu ujar si A tak tega melihat tantangan yang diajukan

Seakan pingin mengukuhkan penderiannya yang kurang tepat, sambil memegang tangan si A si B mengajaknya menuju pak guru yang sekaligus menjadi juri dalam tantangan itu, seakan sudah tahu perihal yang terjadi guru tersebut lantas tersenyum, si B bertanya pada guru sembari menunjukkan jawabanya yang kurang tepat, si A pun menunjukkan muka masam. Dengan senyum penuh kasih sayang guru itu lantas menjawab “ya, jawabanya adalah 23” dengan kaget sekaligus menahan rasa kecewa terhadap guru kesayangannya si A lantas meninggalkan Si B dan guru dan melepas topinya sebagai harapan si B. Lagi-lagi guru tersebut memanggil si A dan mengatakan “ Wahai A sekiranya kalau kamu masih mau mendengarkan pesanku, berhati-hatilah saat kamu pulang kerumah, kalau hujan turun beserta angin kencang, jangan bersandar dibawah pohon karena pohon itu akan menjatuhi tubuhmu (seakan sang guru sangat lihai memprediksi cuaca)”, si A hanya tersenyum sinis dan masih menahan rasa kecewa.

Ditengah jalan hendak pulang kerumah benarlah dugaan guru tersebut, hujan turun dengan deras dan disertai angin kencang. Si A sangat panik dan hampir tertimpa pohon yang terjatuh tak jauh di depan tubuhnya, seketika itu juga sang anak teringat pesan sang guru dan mulai bersyukur. Lalu dengan hati-hati perjalanan menuju rumah kembali dilakukan. Dan sampai dirumah alangkah kagetnya si A ternyata sang guru sudah menunggunya didepan rumah. Sambil kembali tersenyum dengan senyum khasnya sang guru mendekati sang murid lalu mengatakan hal yang tak pernah dibayangkan oleh si A. Guru ituberkata “ Wahai anakku sampai kapan pun 8 x 3 adalah 24, tapi kalau aku tadi mengiyakan jawabanmu (24) dan menyalahkan saudaramu yan menjawab 23, maka aku dan kamu akan membunuh si B, karena itu aku menjawab benar untuk jawaban si B. Ingatlah bahwa penyesalan itu hanya sebatas penyesalan dan waktu tidak akan kembali berputar. Kamu akan selalu menyesal karena menyalahkan jawaban si B yang akan berbuntut panjang kalau si B merealisasikan tantangannya”. Dari situlah si A kembali tersenyum lalu berkata pada guru itu “ terima kasih pak guru, bapak telah memberi pelajaran yang berharga pada saya tentang sebuah kebijaksanaan”.

………….Semoga bermanfaat…………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks...