
Hal yang perlu di perhatikan adalah bagaimana menyikapi tekanan itu bukan sibuk menyalahkan tekanan-tekanan tersebut. Ibarat sebuah ban, jika dipompa sesuai ukuran akan bagus untuk dugunakan, tapi jika diberi tekanan angin berlebihan akan meledak. Satu hal yang kita tidak boleh lupa, jika ban itu tidak diberi tekanan berupa angin, maka ban tersebut tidak berguna.
Artikel ini aku tulis setelah aku mencoba membuka kembali memori lama “yang sedang asyik tertidur”, tepatnya memori kurang lebih 3 tahun yang lalu. Saat aku menginjakkan kaki disemester awal. Yaaa memori yang kembali aku baca adalah tentang kesetimbangan “Le Châtelier”. Mungkin aku gak perlu menjelaskan banyak bak seorang dosen, karena aku memang bukan seorang dosen…hehehe
Tapi aku sedikit mendapat pencerahan tentang sebuah kesetimbangan…. Ini juga menjadi salah satu status FB ku beberapa waktu yang lalu “Baru dapat korelasinya bahwa kehidupan berjalan atas dasar hukum kesetimbangan”
Oke,,, apa maksud dari semua itu???
• Le Châtelier mengatakan bahwa “Bila sistem kesetimbangan diganggu dengan perubahan temperatur, tekanan atau konsentrasi komponen-komponen reaksi, maka sistem akan menggeser posisi kesetimbangan ke kesetimbangan yang baru”
Sangat luar biasa, kenapa seperti itu???
Seperti aku sudah utarakan diawal tulisan, bahwa kita menganggap gangguan tekanan, emosi dsb bisa menyebabkan kita kehilangan kestabilan dalam bertindak. Ya sudah barang tentu, tapi semua tergantung dari sisi mana kita menyimpulkannya. Ketika kita bisa sedikit lebih jernih (positive thinking) dalam menerjemahkan situasi, maka sebenarnya semua itu (seperti, tekanan luar (P), emosi, dalam hal ini temperatur (T), maupun perubahan konsentrasi diri (C)), merupakan proses pendewasaan untuk kita, sebuah treatment agar kita menjadi pribadi yang lebih kuat, dan tentunya lebih tangguh. Jika menurut prinsip “Le Châtelier” proses pendewasaan itu adalah sebuah “kesetimbangan yang baru”.
Tapi itu semua bergantung pada diri kita, bagaimana kita mengelolahnya dan dari sudut pandang mana kita menilainya.
Jadi tekanan-tekanan kehidupan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi tekanan-tekanan itu sesuatu yang harus dimanfaatkan untuk menjadi sebuah kesetimbangan baru, yaitu kesetimbangan menuju proses pendewasaan diri kita, baik dalam berfikir, bertindak dan tentunya, berharap kesetimbangan itu merubah kita menjadi pribadi yang lebih bijak.