Jumat, 01 Januari 2010

TAHUN BARU HIJRIAH SEBAGAI MOMENTUM UNTUK BERMUHASABAH DAN PERENCANAAN DIRI MENJADI INSAN YANG LEBIH BAIK

Tema yang sangat sesuai dengan momen yang luar biasa “ Tahun baru Hijriah ”, rasanya juga tidak berlebihan ketika pada momen yang tepat mengangkat tema tersebut sebagai salah satu bentuk wahana instrokpeksi diri. Ketika menapaktilasi perjuangan Baginda Nabi Muhammad SAW. dalam berjuang mengorbankan harta dan jiwa beliau demi mewujudkan “Izzul islam wal muslimin”, maka sudah seharusnya kita mengisi perjuangan itu dengan berbagai amalan ibadah yang semakin meningkat dan lebih baik hari demi hari. Perjuangan dimana Baginda Muhammad SAW hijrah untuk berdakwah untuk menunjukkan suatu ajaran yang lurus. Harapan Nabi yang begitu besar agar ajaran ini membumi terbukti dengan tersebarnya Islam keseluruh pelosok dunia. Tapi pertanyaannya adalah apakah kita sudah mengetahui dan mengimplementasikan esensi besar yang terkandung didalam ajaran tersebut???


Sebagai insan yang tak lepas dari berbagai bentuk kesalahan rasanya saya pribadi masih teramatlah jauh dari kata mengetahui, jangankan mengimplementasi dengan baik dan benar, mengetahui kandungan ajarannya saja saya pribadi belum bisa menyeluruh. Padahal Allah berfirman yang kurang lebih artinya “Masuklah kalian kedalam agama islam secara kaffah (menyeluruh)”. Dengan hadirnya kembali Tahun baru hijriah ini kita berharap bisa meraba sisi positif dan negative yang pernah kita lakukan sehingga kita semua bisa melakukan “Continous Improvement” dalam rutinitas duniawi maupun ukhrowi kita. Jika kita masih sering melakukan kesalahan maka Tahun baru Hijriah ini saya mengingatkan pribadi saya pada khususnya dan para pembaca pada umumnya agar bisa memperbiki kesalahan atau rutintas negative yang sering kita lakukan dan jika ada rutinitas positif yang sering kita lakukan semoga hari demi hari pada tahun yang akan datang bisa menjadi lebih baik karena Nabi pernah bersabda yang artinya “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka orang tersebut orang yang berhasil, barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka orang tersebut merugi dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka orang tersebut bangkrut”.
Begitu kompleks dan adilnya Islam dalam memberi petunjuk kepada umat manusia untuk selalu dan selalu menjalankan amal sholih dan amalan yang baik. Islam tidak mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan amalan hanya terkait duniawi saja atau untuk akhirat saja. Tapi antara satu sama lain harus berimbang dan saling mengisi. Jika kita kembali pada interpretasi makna Hijrah yang sesungguhnya maka ada beberapa makna dari perjalanan hijrah Baginda Muhammad SAW. Yang dapat kita renungkan bersama untuk dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari–hari, diantaranya adalah :
a. Perjuangan untuk mempertahankan dan memperjuangkan Iman
b. Satu bentuk nilai ukhuwah Islamiah

1. Perjuangan untuk mempertahankan dan memperjuangkan Iman
Hal ini telah dibuktikan oleh Nabi dan para sahabatnya pada waktu itu, beliau tidak mengenal jauhnya jarak yang ditempuh, tidak mengenal panasnya sinar matahari menyengat kulit, tidak merasakan dinginnya udara malam menusuk hingga tulang sum–sum, karena Iman-lah yang berbicara, dar pelajaran hijrah itulah maka kita harus menjadikan Iman sebagai filter, biar zaman berubah asal aqidah jangan goyah, boleh masa berganti asal keyakinan jangan mati, karena Iman kita hidup, untk iman kita berjuang, dan dalam Iman kita akan kembali menghadap Allah SWT. Pelajaran pertama hijrah untuk berjuang mempertahankan Iman.

2. Satu bentuk perjalanan Ukhuwah Islamiyah
Perjalanan yang jauh dari makkah ke madinah bukan suatu perjalanan yang sia – sia, warga madinah tidak menutup diri dan tolak pinggang saat saudara – saudara dari makkah datang, dengan sambutan yang hangat mereka bersama berpadu satu membaur dalam satu atap yaitu Islam. Dengan itulah akan terjalin hubungan baik antar saudara sesama muslim.
Dengan pelajaran – pelajaran itulah sudah seharusnya kita bisa merasa kekurangan kita bukan merasa bisa, dan sudah seharusnya kita menjadikan pelajaran berharga perjalanan hijrah Nabi beserta sahabat menjadi wahana, sarana untuk instrokpeksi, mawas diri, menuju jalan yang hakiki, menurut ajaran Nabi didalam ridho Ilaihirobbi. Dan akhirnya, semoga semangat perjuangan hijrah dalam mempertahankan Iman bisa kita warisi dan bisa kita turunkan sampai anak cucu kita, karena mutiara paling berharga adalah Iman. Untuk mencapai itu memang tidaklah mudah tapi tidak ada ruginya kita belajar memulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang terkecil, dan mulai dari sekarang (seperti yang telah dikatakan oleh AA Gym) untuk mentransformasikan diri secara kolektif mnjadi pribadi yang lebih mulia, menjadi pribadi yang lebih baik. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks...