Yang dirinya (uang) tidak membutuhkan sesuatu, tetapi sesuatulah yang membutuhkan keberadaanya
Jika referensi hidupnya perjuangan, baginya waktu adalah pedang
Menggunakan pedang untuk sebuah kemanfaatan,
Jika Tak mampu mengendalikan, dia terhunus sebagai pejuang ataukah mati sebagai pecundang
Bagi para enterpreneur, waktu semacam tender customer, yang mengharuskan mereka selalu jadi winner,
Mungkin bagi para sejarawan, waktu adalah pelengkap penggalan kisah yang tak boleh terlewatkan
Bagi kesebelasan sepak bola, waktu adalah injury time, bagi yang menang berusaha mempertahankan, dan yang kalah seoptimal mungkin menyamakan kedudukan atau bahkan membalikkan keadaan.
Bagi sastrawan, waktu ibarat belaian kosakata, yang dapat memunculkan semerbak bait tulisan
Bagi pemusik waktu merupakan inspirasi, yang mampu menyatukan fragmen nada menjadi sebuah harmoni.
Dan diriku mencoba fleksible memesrainya, kuanggap waktu adalah "NAFAS", setiap saat, setiap detik aku selalu menghirupnya, biarkan saja sampai ajal yang akan menceraikan kita berdua.
Bagi guru, waktu ......
Bagi mahasiswa, waktu .....
Bagi santri, waktu ......
Bagi mentri, waktu .......
Bagi kyai, waktu ......
Bagi presiden, waktu ......
Bagi ibu, waktu ......
Pada intinya, "Waktu" punya definisi sendiri, dia menamakan diri sebagai "Penguasa Masa".
Dia tak pernah menghambat, hanya kita saja yang suka memperlambat,
Sungguh dia tak pernah mempercepat, dasar kita saja yang suka berkhianat,
Entah saat aku, kamu, dia ataukah saat mereka menerjemahkan tentangnya, tetap saja waktu berjalan pada koordinat yang sama, hanya saja kita yang memposisikannya berbeda.
Dia tidak berubah, kenyataan hidup, kita lah yang harus mengelabuhinya,,
Bagi siapa saja,
Satu kuncinya,
"Waktu", , , , ,
Bukan soal apa yg kita pikirkan tapi apa yg kita rasakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar