Berbicara masalah sedekah, bukanlah soal perhitungan matematika yang bisa diotak-atik kalkulasinya, bukan soal ilmu kimia yang bisa diprediksi produk reaksinya, bukan soal ilmu ekonomi & akutansi yang ada debet kredit dan hukum jual belinya. Sedekah adalah ilmu yang unik dan tidak banyak rumusnya. Hanya satu rumusnya, siapa sedekah, hartanya semakin bertambah dan semakin berkah. Tidak bernah kekurangan apalagi kehabisan. Sudah dijamin. Kalau referensinya sudah pasti. Kitab suci jadi tuntunannya. Suda pasti jaminan nya. Tentu saat kita sedekah, niatan utamanya bukan mencari ganti harta semakin melimpah. Kita sedekah murni untuk melakukan kebaikan, untuk menunaikan ibadah, dan menjalankan sunnah. Biarlah rezeki2 yang diganti menjadi rahasia Tuhan semata. Dan menjadi "efek moral" dari kebaikan sedekah. Ada satu cerita terkait sedekah ini. Aq bilang ini kisah nyata. Beberapa hari yang lalu ada seorang anak sebut saja rino. Dia bekerja di sebuah perusahaan jasa transportasi. Kebetulan dia bertanggungjawab atas pekerjaan filling dan pengurusan dokumen. Hari selasa dia ingat bahwa ada 3 documen STNK yang sedang diproses 1 minggu sebelumnya. Tapi sampai hari itu dia belum menerima doc. tersebut. Cukup panik dia mencari, muter2, kelorong-lorong meja, ke semua amplop yang ada, sampai ke dapur kantor tak luput dari terkaman matanya. Sudah hampir 2 jam dia berkutat pada hal yang sama. Cukup letih raut wajahnya, tersenggal-senggal pula nafasnya. Dia lebih stress karena sebelumnya ada 2 STNK yang sudah hilang. Pusing tujuh keliling dia berputar - putar, berjalan kesana kemari, tak perduli badannya yang sudah letih.

