Jumat, 24 September 2010

KATA CINTA MELALUI PENA

Oleh Hamzah Guna Wijaya, 21 september 2010: 21.30

Tiap tatapan mata mulai sayup
Ingin rasanya merebahkan punggung
Di lautan kapuk,,,

Tapi apa daya
Seakan malam ku kembali dicuri,,
Mimpi tak lagi mau kembali,,
Oleh siapa lagi
Kalau bukan titipan batin seorang dewi..

Ingin rasanya ku tulis keinginan hati ini,,
Hati yang terbuai oleh kelemahan mengungkapkan huruf
Yang mencoba menyusun diri menjadi rangkaian kata…
Bukan untuk siapa-siapa, bukan juga untukku,,
Hanya untuk seseorang,,
Seseorang yang buat hati jatuh dan mencinta

Tapi,,,
Kata itu hanya bisa terurai menjadi narasi,,
Narasi panjang yang abstrak
Yang tak akan pernah tampak menjadi jelas

karena mulut tak mampu berkarya
Biar semua keinginan itu tetap ku jaga
Bertahan dengan kata….
Yang duduk manis tersimpan direlung jiwa
Entah sampai kapan…
Perasaan itu mampir dan sesekali singgah..

Saat ini aku hanya mampu ungkapkan…
Lewat perwakilan tulisan
Diatas background putih nan kelam…

Ingin ku bisikkan bait yang nyata,,
Bahwa aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Bukan karena apa-apa,,
Hanya sebagai rasa syukur akan anugerah yang kuasa,,,


Rupunya benar perumpamaan yang sering aku dengar
seorang pujangga mengibaratkan hal itu…
Bagai kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu,
Bagai isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada
Dan…
Ibarat harapan yang tak sempat dikirim pasir pantai
Kepada gulungan ombak
Yang membuatnya hanyut tak berdaya

Biarkan itu menjadi warna pelangi kanvas hidupku
Bukan saatnya duduk termenung tersipu
Karena waktu juga tak bisa berhenti menunggu

Yang harus kulakukan saat ini adalah,,
Tegar menatap kedepan dengan hati tetap terbuka
Entah untuk siapa…
Yang datang dan kembali mengetuk hati
Dengan ketukan lembut penuh makna

Karena aku yakin,,,
Bahwa
Semua pasti datang tepat pada waktunya…
Terbungkus menjadi rahasia indah
Disinggahsana Sang Maha Kuasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks...